Rp17,500.00
Jual Bibit Cengkeh
Deskripsi
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada yang beberapa pendapat bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. Di daerah kepulauan Maluku ditemukan tanaman cengkeh tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu-satunya produsen cengceh terbesar di dunia.
- Membantu Mengobati Sakit Gigi
Minyak cengkeh telah digunakan berabad-abad lamanya untuk mengobati sakit gigi. Caranya cukup mudah yaitu dengan menempatkan/mengoleskan minyak cengkeh tersebut pada lubang tempat sakit gigi. Hasilnya sangat luar biasa, kandungan zat yang terdapat pada cengkeh diyakini memiliki sifat antibiotik yang sangat ampuh dalam membunuh bakteri.
- Mencegah Peradangan
Berbagai zat aktif seperti flavanoid ditemui pada minyak asli cengkeh. Flavanoid bekerja dengan sifat anti inflamasinya sehingga akan mengurangi peradangan pada penyakit rematik misalnya. Rasanya yang hangat juga bisa menjadi ekspektoran untuk mengobati berbagai kondisi gangguan saluran pernapasan.
- Mengatasi mual dan Muntah
Cengkeh memiliki berbagai kandungan yang sangat ampuh untuk mengatasi mual dan muntah, selain cengkeh, minyaknya juga ampuh untuk mengatasi keluhan mual dan muntah ini.
- Meningkatkan sistem pencernaan
Cengkeh membantu mengendurkan lapisan kelancaran saluran pencernaan, sehingga mereka membantu meringankan muntah, diare, gas usus dan sakit perut. Namun pengunaannya harus diperhatikan karena mereka memiliki zat yang cukup kuat sehingga dapat mengiritasi lambung.
- Mengatasi pilek
Jika anda pilek, ada baiknya anda mencampurkan minyak cengkeh dengan madu lalu meminumnya satu – dua kali satu hari untuk memberikan efek hangat. Selain itu mengoleskan minyaknya pada hidung juga dapat membantu meringankan pilek.
- Menjaga tubuh tetap hangat
Cengkeh merupakan salah satu herbal yang dapat menjaga tubuh agar tetap hangat baik jika di kunyah secara langsung ataupun dengan mengoleskan minyak di bagian tubuh yang dingin juga sangat efektif memberikan rasa hangat.
- Mengatasi Sinusitis
Ada berbagai penelitian yang mengaitkan antara manfaat cengkeh dengan masalah sinusitis. Cara pemanfaatannya adalah dengan memanfaatkan bubuk cengkeh dan meletakkannya di bagian dalam hidung.
- Menyehatkan jantung
Sudah sejak lama penyakit jantung menjadi momok menakutkan penduduk dunia. Kandungan Eugenol pada cengkeh berfungsi untuk mencegah pembekuan pada darah yang mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke.
- Meredakan batuk
Mengunyah cengkeh dapat menyembuhkan batuk yang disebabkan oleh gatal yagn terdapat di tenggorokan. Rasanya mungkin sedikit getir dan ada pahitnya, tetapi kandungan kimia dalam cengkeh adalah ekspektoran alami yang mengencerkan dahak.
- Meringankan Infeksi saluran pernafasan
Cengkeh memiliki berbagai kandungan antioksidan dan berbagai zat yang dapat menghilangkan rasa sakit serta membunuh kuman yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
Cengkeh Untuk Kulit
Manfaat cengkeh juga sangat baik untuk membantu masalah kecantikan kulit dan memberikan efek penting untuk jangka panjang.
- Mengatasi Jerawat
Minyak cengkeh merupakan salah satu herbal yang dari berbagai penelitian yang sangat ampuh untuk menghilangkan jerawat. Caranya sangat mudah yaitu dengan mengoleskannya pada daerah jerawat tersebut. Kemungkinan jerawat yang tersebar di wajah mungkin dapat dihilangkan dengan membunuh bakteri dengan bantuan sifat antimikroba dari minyak cengkeh.
- Menghilangkan noda dan guratan di kulit
Minyak cengkeh adalah salah satu herbal yang penting untuk menghilangkan noda dan guratan di kulit yang disebabkan oleh luka atau penyebab lainnya. Minyak ini dapat membantu membuat kulit lebih lembut agar tidak tampak jelek jika terkena guratan.
- Sumber antioksidan
Minyak esensial cengkeh kaya akan mineral, seperti kalium, natrium, fosfor, besi dan vitamin A dan C. Sangat jarang herbal yang berbentuk minyak memiliki properti yang dapat memiliki antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan kulit dan wajah.
Cengkeh Untuk Rambut
- Kondisioner
Minyak cengkeh dapat dijadikan sebagai kondisioner untuk memperbaiki berbagai masalah terhadap rambut seperti menghitamkan, memperbaiki rambut kering dan sebagainya.
- Mencegah Rambut Rontok
Minyak cengkeh juga dapat membantu mencegah rambut dari kerontokan yang dapat menyebabkan kebotokan, caranya sangat mudah yaitu dengan mengoleskannya di kulit kepala 5-15 menit lalu di bilas bersih.
Tanaman cengkeh untuk dapat tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanaman cengkeh antara lain adalah iklim, tinggi tempat dan jenis tanah.Curah hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1.500 – 2.500 mm/tahun atau 2.500 – 3.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 2 bulan. Intensitas penyinaran 61 – 60 % dan suhu udara 22 – 28 °C serta tidak ada angin kencang sepanjang tahun.Tanaman cengkeh dapat ditanam dan masih berproduksi pada ketinggian tempat 0 – 900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian, makin tinggi tempat maka produksi bunga makin rendah tetapi pertumbuhan makin subur. Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar 200-600 m dpl.Tanah yang sesuai adalah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan kedap air. Jenis tanah yang cocok antara lain Andosol, Latosol, Regosol dan Podsolik Merah. Selain jenis tanah, kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu pertumbuhan tanaman. Kemasaman tanah yang optimum berkisar antara 5,5-6,5. Apabila pH tanah lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan tanaman cengkeh akan terganggu karena penyerapan unsur hara oleh akar menjadi terhambat.Untuk mengurangi resiko kegagalan dan biaya tinggi dalam budidaya cengkeh, maka dianjurkan tanaman cengkeh hanya dikembangkan pada daerah yang sangat sesuai
1. Cengkeh Si Putih
Cengkeh Si Putih memiliki daun berwarna hijau muda (kekuningan) dengan daun relatif besar. Cabang-cabang yang utama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah. Cabang dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang. Mahkota berbentuk bulat atau agak bulat, relatif besar dari si kotok dengan jumlah bunga pertandan kurang dari 15 kuntum. Bunga masak tetap berwarna hijau muda. Atau putih tidak berubah menjadi kemerahan. Tangkai bunganya relatif panjang, mulai berproduksi umur 6,5-8,5 tahun sejak disemaikan. Produksi dan kualitas bungan Cengkeh Si Putih rendah.
2. Cengkeh Si Kotok
Cengkeh Si Kotok memiliki daun pada awalnya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap. Helaian daun Cengkeh Si Kotok agak langsing dengan ujung agak membulat cabang yang utama tetap hidup sehingga percabangannya kelihatan rendah sampai permukaan tanah. Ruas daun Cengkeh Si Kotok dan cabang Cengkeh Si Kotok rapat serta rimbun. Mahkota bunga Cengkeh Si Kotok berbentuk piramid atau silindris. Bunga Cengkeh Si Kotok relaitif kecil dibandingkan dengan si putih, bertangkai panjang, jumlah bunga 20-50 kuntum pertandan. Mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun. Bunga Cengkeh Si Kotok berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal bertwarna merah. Adaptasi dan produksinya lebih baik daripada si putih, tetapi lebih rendah daripada zanzibar. Cengkeh tipe sikotok ini termasuk tipe cengkeh dengan kualitas sedang.
3. Cengkeh Zanzibar
Cengkeh Zanzibar merupakan cengkeh terbaik karena mempunyai daya adaptasi yang luas, berproduksi tinggi, berkualitas baik, sehingga sangat dianjurkan untuk dibudidayakan. Daun Cengkeh Zanzibar pada mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada bagian bawah. Pangkal tangkai daun Cengkeh Zanzibar berwarna merah. Bentuk daun Cengkeh Zanzibar agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah. Ruas daun dan percabangannya rapat merimbun. Cabang utama yang pertama hidup, sehingga tajuknya rapat dengan permukaan tanah. Sudut-sudut cabang Cengkeh Zanzibar lancip (kurang dari 45o) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut. Tipe Cengkeh Zanzibar mulai berbunga pada umur 4,5-6,5 tahun sejak disemaikan. Bunga Cengkeh Zanzibar agak langsing, bertangkai pendek, ketika muda berwarna hijau dan berubah menjadi kemerahan setelah matang petik. Percabangan bunga Cengkeh Zanzibar banyak dengan jumlah bisa lebih dari 50 kuntum per tandan.
4. Cengkeh Ambon
Tipe Cengkeh Ambon ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya adaptasinya rendah, serta kualitas hasil yang kurang baik. Daun Cengkeh Ambon muda berwarna hijau muda atau merah muda, lebih muda daripada daun tipe zanzibar. Permukaan atas daun Cengkeh Ambon berwarna hijau tua dan kasar,sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau keabu-abuan. Daunnya agak lebarkira-kira 2/3 kali panjangnya. Cabang dan daun Cengkeh Ambon jarang sehingga kurang rimbun. Mahkota Cengkeh Ambon agak bulat atau bulat, bagian atas agak tumpul, sedangkan bagian bawahnya agak meruncing. Cabang-cabangnya mati sehingga seolah percabangannya mulai pada ketinggian 1,5-2 m. Tipe Cengkeh Ambon mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun sejak disemaikan. Bunga Cengkeh Ambon gemuk dan bertangkai panjang, berwarna hijau saat muda, dan kuning pada saat matang petik. percabangan bunga Cengkeh Ambon sedukit dengan jumlah bunga kurang dari 15 kuntum pertandan.
5. Cengkeh Tuni Bursel
Cengkeh Varietas Tuni Bursel merupakan hasil seleksi populasi cengkeh tuni, mempunyai habistus yang tegak, dengan tinggi tanaman 12 – 15 m dan bentuk tanaman dan batang utama tunggal. Lingkar batang berukuran 88 – 180 cm dengan bnetuk tajuk silindris hingga agak silindris. Umur tanaman bisa mencapai 30 – 40 tahun. Daun tanaman berbentuk lonjong langsing agak membulat, dengan warna daun tua hijau tua dan warna pucuk daun hijau muda kemerahan serta permukaan daun agak kasar. Bunga bentuknya agak corong, dengan warna bunga muda hijau muda, jumlah bunga/rangkaian berkisar 7 – 30, serta tipe rangkaian bunga gagang pendek. Bentuk buah panjang dengan warna buah matang ungu tua kehiataman dan bobot buah mencapai 2,6 – 3,9 gram. Sedangkan biji yang dihasilkan berwarna coklat muda kemerahan dengan berat mencapai 1,8 – 2,8 gram. Potensi produksi bunga basahnya bisa mencapai 118 – 165 kg/pohon/tahun, sedangkan potensi produksi bunga kering mencapai 39,4 – 55,1 kg/pohon/tahun. Varietas ini juga tahan terhadap hama penggerek batang dan penyakit BPKC.
Umur panen tanaman cengkeh adalah 4,5-8,5 tahun sejak disemaikan tergantung pada jenis lingkungan.
Pohon cengkeh akan produktif sejak usia minimal enam tahun. Pohon akan berbuah banyak pada umur produktif 10-30 tahun.
Cengkeh muda (usia minimal 6 tahun) itu bisa menghasilkan 20-50 kilogram cengkeh, Pohon akan berbuah banyak pada umur produktif 10-30 tahun per pohon sekali petik bisa menghasilkan 350 kilogram. Begitu cengkeh tak produktif, panen pun hanya di bawah 50 persen buahnya.
Terdapat tiga kelompok hama penggerek pada tanaman cengkeh, yaitu penggerek batang, penggerek cabang, dan penggerek ranting.Penggerek batang.
Beberapa spesies hama penggerek batang yang sering menyerang tanaman cengkeh yaitu Nothopeus hemipterus Oliv., N. fasciatipennis Watt, dan Hexamitodera semivelutina Hell. N. hemipterus dan N. fasciatipennis hampir sama bentuk, perilaku maupun cara hidupnya. Yang menggerek batang cengkeh adalah stadium larva yang mampu bertahan hidup di lubang gerekan selama 130 – 350 hari.Gambar 6. Hama penggerek batang Nothopeus hemipterus. Gejala yang tampak pada pohon adalah adanya lubang-lubang berukuran 3-5 mm yang ditutupi serbuk kayu hasil gerekan. Dari dalam lubang gerekan tersebut keluar cairan kental bercampur kotoran hama. Jumlah lubang gerekan dapat mencapai 20-70 buah pohon. Tanaman yang terserang hama penggerek batang akan merana pertumbuhannya karena terganggunya aliran zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Serangan yang berat dapat mengakibatkan kematian. Cara pengendalian hama H. semivelutina sama seperti pada pengendalian Nothopeus spp ; Cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur penggerek yang menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan dengan pasak kayu, Cara kimiawi dapat dilakukan dengan memasukkan insektisida/ racun pernapasan ke dalam lubang gerekan kemudian ditutup dengan pasak kayu. lnsektisida yang dapat digunakan adalah : Akodan 35 EC 0,5-0,15 %, Curacron 500 EC 0,1-0,2 % dan Bestox 50 EC 0,25-0,50 %. Dapat pula menaburkan insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya Furadan 3 G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali.
Dua jenis penggerek cabang yang banyak menyerang tanaman cengkeh adalah Xyleborus sp., dan Ardela sp ; Hama Hyleborus sp. merupakan kumbang berukuran kecil berwarna hitam. Kumbang jantan tidak mempunyai sayap dan ukurannya lebih kecil daripada serangga betina. Gejala serangan yang tampak adalah adanya lubang-lubang gerekan berukuran kira-kira 1 mm pada permukaan kulit cabang. Akibat serangan hama ini, cabang-cabang tanaman menjadi lemah, mudah patah, tunas-tunas mati, daun dan ranting mengering dan akhirnya cabang mati. Pengendalian Cara pengendalian hama penggerek cabang tersebut sama dengan pengendalian hama penggerek batang, Ardela sp. Serangga ini berupa ngengat. Ngengat jantan berwarna cokelat keputihan, sedangkan yang betina berwarna merah muda keputihan. Larva berwarna putih keabu-abuan. Gerjala serangannya adalah pada cabang-cabang tanaman terdapat lubang-lubang gerekan berdiameter 12,5-25 mm. Lubang-lubang tersebut tertutup kotoran dan serbuk kayu sisa gerekan yang dijalin dengan serat halus. Jumlah lubang gerekan pada setiap cabang dapat mencapai 2-3 buah. Serangan hama ini menyebabkan tanaman menjadi lemah. Pengendalian hama penggerek cabang ini dapat dilakukan dengan menusukkan kawat ke lubang gerekan sehingga serangga mati. Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan insektida ke dalam lubang gerekan menggunakan Akodan 35 EC 0,5-0,15%, Curacron 500 EC 0,1-0,2% dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%.
Hama penggerek ranting yang banyak dijumpai menyerang tanaman cengkeh yaitu Coptocercus biguttatus Dinov. Serangga ini berupa kumbang berwarna hitam, sedangkan larvanya berwarna kuning kecokelatan, Gejala serangan Pada permukaan ranting terdapat lubang-lubang gerekan yang berdiameter kira-kira 1,8 mm. Serangan hama ini mengakibatkan ranting dan daun mengering atau meranggas. Hama ini umumnya menyerang tanaman yang kondisinya lemah atau tanaman yang tidak dipelihara dengan baik, Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida ke seluruh bagian tanaman. Insektisida yang dapat digunakan antara lain Akodan 35 EC 0,5-0,15%, Curacron 500 EC 0,1-0,2%, dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%. Penyemprotan dapat diulang dengan interval 7-10 hari sekali.
Hama perusak pucuk Kutu tempurung (Coccus viridis) merupakan salah satu jenis hama perusak pucuk tanaman cengkeh. Serangga berbentuk kutu kecil berwarna hijau dan umumnya terdapat dipermukaan bawah daun, Gejala serangan Daun yang terserang hama ini berubah warna dari hijau menjadi kuning kemudian mengering dan akhirnya gugur. Hama ini dapat menyerang tanaman muda maupun yang produktif. Pengendalian dapat dilakukan dengan memotong ranting yang terserang kemudian membakarnya. Penyemprotan dengan insektisida dapat dilakukan menggunakan Decis 2.5 EC, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan interval 7-10 hari sekali.
Hama perusak daun, ada dua jenis hama perusak daun tanaman cengkeh yang umum dikenal adalah Anthriticus eugeniae Hergr dan Carea angulate. Anthriticus eugeniae Hama ini berupa kutu berwarna hijau dan hidup dengan cara mengisap daun cengkeh. Pada umumnya hama ini aktif pada malam hari, gejala serangan ; Pada bagian pinggir dan tengah daun terdapat bitnik-bintik, Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengurangi kelembaban di sekitar kebun melalui pemangkasan atau penebangan tanaman yang menaungi tanaman cengkeh. Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan terbatas pada bagian tanaman yang terserang menggunakan insektisida Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan interval 7-10 hari sekali. Carea angulate, Hama ini berupa ulat yang hidup dengan cara memakan daun, Gejala serangan Pada daun cengkeh tampak bekas gigitan ulat. Serangan yang berat oleh hama ini dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul sehingga menurunkan produksi, Pengendalian dapat dilakukan dengan menyemprot daun menggunakan insektisida terutama pada saat populasi larva masih muda. lnsektisida yang dapat digunakan antara lain Decis, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC, dengan interval penyemprotan 7-10 hari sekali.
Serangan penyakit pada tanaman cengkeh akan berkorelasi positif dengan penurunan,
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC)
Penyakit BPKC merupakan salah satu penyakit yang paling merusak tanaman cengkeh karena dapat menyebabkan Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 20 kehilangan hasil mencapai 10-15%. Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas syzygii. Penularan penyakit BPKC dari pohon sakit ke pohon sehat melalui vektor berupa serangga Hindola fulfa (di Sumatera) dan H. striata (di Jawa). Pola penyebaran penyakit ini umumnya mengikuti arah angin. Penularan penyakit ini dapat pula melalui alat-alat pertanian seperti golok, gergaji, sabit yang digunakan untuk memotong pohon sakit.
Gejala serangan
Tanaman cengkeh yang terserang penyakit BPKC daunnya gugur secara mendadak kemudian ranting-ranting pada pucuk mati. Kadang-kadang percabangan atau seluruh tanaman layu mendadak dan mengakibatkan daun menjadi kering. Gugurnya daun dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan. Kematian tanaman cengkeh akibat penyakit ini dapat berlangsung cepat yaitu antara 3-12 bulan atau lambat yaitu antara 1-6 tahun. Umumnya pohon dewasa yang terlebih dahulu terserang.
Pengendalian
Apabila gejala serangan penyakit BPKC ditandai dengan gugurnya daun di bagian pucuk pohon, maka pangkal batang atau akar segera diinfus dengan antibiotika oksitetrasiklin (OTC) sebanyak 6 gr/100 ml air. Jarum infus yang digunakan berdiameter 1 mm. Penginfusan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Pengendalian dapat dipadukan dengan melakukan penyemprotan insektisida dengan sasaran serangga vektor penular penyakit BPKC menggunakan insektisida Matador 25 EC, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Dads 2,5 EC dengan interval 6 minggu sekali sampai serangga vektor tidak ada lagi. Pohonpohon yang terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Penyakit Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Penyakit ini terdapat hampir di semua sentra produksi cengkeh di Indonesia. Penyakit CDC dikategorikan sebagai penyakit utama di samping penyakit BPKC. Penyakit CDC dapat menyerang tanaman cengkeh mulai dari pembibitan sampai tanaman produksi. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cengkeh dewasa.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phyllostica syzygii. Cara penularan penyakit CDC adalah melalui angin dan air hujan atau melalui bibit.
Gejala serangan
Pada permukaan atas daun timbul bercak-bercak yang menggelembung seperti cacar. Gejala tersebut akan lebih jelas terlihat pada daun yang masih muda. Pada bercak-bercak tersebut kadang-kadang terdapat bintil-bintil hitam kecil. Selain pada daun, gejala penyakit gugur akibat serangan CDC kadangkadang terlihat juga pada buah. Daun-daun yang terkena penyakit CDC secara bertahap akan gugur.
Pengendalian
Pengendalian penyakit CDC dilakukan secara kimiawi melalui penyemprotan fungisida dengan interval 7-10 hari sekali, sedangkan untuk pencegahan dapat dilakukan 10-14 hen sekali. Beberapa jenis fungisida yang dapat digunakan antara lain Delsen MX- 200 0,2%, Maneb Brestan 0,3%, Difolatan 0,2% dll. Di samping penyemprotan fungisida, sanitasi kebun perlu mendapat perhatian. Daun, ranting, dan biji dari tanaman sakit yang jatuh ke tanah sebaiknya dikumpulkan dan dibakar. Pohonpohon yang terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Embun Jelaga
Penyebab penyakit ini adalah jamur Capnodium sp. dan Limacinula samoensis. Jamur tersebut hidup pada kotoran serangga Coccus viridis Green (kutu daun) yang menempel pada daun. Serangga dapat disebarkan oleh semut dari daun satu ke daun yang lain.
Gejala serangan
Pada permukaan daun tampak lapisan berwarna abu-abu kehitaman. Pada serangan berat, lapisan hitam akan menutup permukaan daun, tangkai daun dan ranting. Akibat serangan penyakit ini tanaman menjadi sulit berfotosintesis. Tanaman terserang embun jelaga
Pengendalian
Lapisan hitam pada permukaan daun dapat dihilangkan dengan penyemprotan larutan kapur sirih 1-2%. Untuk mengendalikan kutu daun dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.