Deskripsi
Jambu bol atau jambu dersana merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari kawasan Indo-Cina, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Literatur lain menyimpulkan bahwa jambu bol berasal dari Malaysia. Di Indonesia penyebaran jambu bol terkonsentrasi di Pulau Jawa. Nama daerah jambu bol adalah jambu ripu (Aceh), dharsana (Madura), jambu bol (Sunda, batak, lampung), Myambu bol (Bali), Jambu bo (Minangkabau), jambu boa (Jambi) dan maufa (Nias), sentra produksi jambu bol : Jawa Barat (Lebak, Bogor, Cianjur, Garut, Ciamis, Sumedang, Subang), Jawa Timur (Purworejo, Boyolali, Karanganyar, Sragenm Jepara), Jawa Tengah (Malang, Banyuwangi, Pamekasan) dan DI Yogyakarta (Kulon Progo). Pada tahun 1991, produksi di pulau Jawa mencapai 51.763 kwintal/tahun. Luas produksi sukar dipastikan karena belum ada perkebunan jambu bol, umumnya ditanam sebagai tanaman pekarangan saja. Diperkirakan jumlah pohon di Pulau Jawa mencapai 879.533. Produksi jambu bol dari tahun ke tahun dapat dikatakan konstan
Buah jambu bol yang rasanya segar dan baunya sangat harum dijadikan makanan buah segar yang disantap tanpa diolah. Jambu bol dipercaya dapat mengatasi sembelit, diabetes, sakit kepala, batuk dan radang selaput lendir pada saluran napas. Sedangkan biji, kulit kayu dan daunnya memilki sifat antibiotika dan memiliki efek terhadap tekanan darah dan pernapasan. Selain itu masih banyak lagi manfaat jambu bol untuk kesehatan
Manfaat jambu bol bagi kesehatan
1. Meredakan sariawan
Air seduhan kulit kayu jambu bol dapat meredakan sariawan, sedangkan bubuk dari daun keringnya bisa juga untuk menngatasi luka di lidah.
2. Meredakan disentri
Akar jambu bol bersifat diuretik dan dapat mengatasi bengkak, meredakan disentri, peluruh haid dan bersifat abortif (penggugur).
3. Mengobati gatal-gatal
Akar tanaman yang satu ini juga memilki manfaat untuk mengobati gatal-gatal.
4. Mengobati infeksi mulut dan gangguan tenggorokan
Jus daun jambu di samoa digunakan untuk mengobati infeksi mulut. Ekstrak kulit kayunya digunakan untuk infeksi tenggorokan, sakit perut dan gangguan lain pada pencernaan.
5. Sebagai antibiotik
Biji, kulit kayu dan daun jambu bol menunjukkan aktivitas antibiotika dan memiliki efek terhadap tekanan darah dan pernapasan.
6. Mengobati diabetes
Seluruh bagian pohon jambu digunakan untuk mengobati diabetes, sakit kepala, sembelit, batuk dan radang selaputlendir pada saluran napas.
7. Mengatasi demam dan pelembab kulit
Air seduhan daun, buah dan bijinya dapat digunakan untuk mengatasi demam. Jus daun mudanya juga bisa dimanfaatkan sebagai pelembab kulit.
Tanaman jambu bol dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan 500–3.000 mm/tahun, Dalam Pertumbuhannya tanaman jambu bol memerlukan intensitas cahaya matahari sebesar 40-80%, Temperatur yang ideal untuk pertumbuhan tanaman jambu bol adalah 18–28°C, Kelembaban udara antara 50–80 %, 5.2. Tanah yang cocok adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, Tanah Inseptisol sangat baik, sedangkan tanah yang tidak terlalu subur seperti Ultisol dan Oksisol (Podsolik Merah Kuning) masih baik untuk budidaya jambu bol setelah diberi pupuk dan kapur, Tanah dengan keasaman (pH) antara 5,5-7,5 sangat cocok untuk pertumbuhannya. Tanaman jambu bol mempunyai daya adaptasi yang besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.200 m dpl.
Tanaman tahunan ini dapat hidup sampai puluhan tahun. Dua jenis jambu bol lokal yang biasa ditanam adalah jambu bol merah Cianjur dengan potensi 80-100 kg/musim/pohon dan jambu bol putih Congkili dengan potensi 1.125-1.250 kg/musim/pohon. Varietas baru berumur genjah adalah Si Mojang yang dapat dipanen 3 kali dalam setahun, selain itu varietas yang sudah dilepas kementerian Pertanian diantaranya : Jambu Bol Harman, Gondong Manis, Jambak.
Tanaman berasal dari biji berbuah pada umur 4-5 tahun, dari enten pada umur 3-4 tahun dan bila berasal dari cangkok pada umur 1-2 tahun. Pohon berbuah bulan Mei-Juni dan buah dipanen di bulan Agustus-September. Ciri buah yang dapat dipanen adalah sudah berukuran maksimal, umur 80 hari sejak berbunga, warna kulit merah merata, merah bergaris /putih bersih (tergantung dari jenis) dan buah sudah agak empuk dan agak harum
Produktivitas Jambu Bol mulai menurun pada waktu tanaman berumur 30 tahun
Buah jambu bol dapat dipanen dua kali dalam setahun, dengan hasil panen ke dua hanya 50% dari panen pertama. Produktivitas jambu bol merah Cianjur berkisar 12,48-15,6 ton/musim/ha atau 18,72-23,4 ton/tahun/ha, jambu bol putih congkili 78,0 ton/musim/ha atau 117,0 ton/tahun/ha. Setiap musim dipetik 3-4 kali dengan interval 5 hari sekali, jambu bol merah Cianjur dengan potensi 80-100 kg/musim/pohon dan jambu bol putih Congkili dengan potensi 1.125-1.250 kg/musim/pohon
Hama Tanaman Jambu Bol
1. Ulat parasa/ulat bajra (Parasa lepida Cr.), Ciri: ulat berwarna kuning kehijauan dengan garis biru di punggung, berukuran 20-25 cm dan berbulu yang menyebabkan rasa gatal. Gejala: daun robek atau bolong tidak teratur. Pengendalian: kimia dengan insektisida Decis 2,5 EC/Curacron 500 EC.
2. Ulat trabola (Trabala pallida), Ciri: tubuh ulat bagian kiri dan kanan berbulu lebat, dengan kepala merah bergaris kuning. Gejala: menyerang daun dan pada serangan berat dapat menyebabkan tanaman gundul. Pengendalian: insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC.
3. Lalat megatrioza (Megatrioza vitiensis Kiri.), Ciri: lalat kecil berwarna hitam kekuningan. Gejala: larva menyerang buah dengan cara menggerek dan melubangi dan hidup di dalamnya. Buah dapat gugur. Pengendalian: membungkus buah dengan ijuk; menggunakan perangkap berbahan aktil metyl eugenol; insektisida sistemik Perfekthion 400 EC dengan cara infus akar/batang menjelang masa berbunga.
4. Lalat bisul (Procontarini mattiana Kieff & Cicec), Gejala: daun berbintil-bintil atau berbisul kecil. Pengendalian: memangkas daun yang terserang, sanitasi kebun dan insektisida sistemik Perfekthion 400 EC.
Penyakit Tanaman Jambu Bol
1. Antraknose, Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporoides. Gejala: daun menjadi keriting di daerah tepi dan ujung daun mati, tunas mengering dan mati, buah matang berbercak-bercak coklat tua sampai hitam. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memangkas buah/daun yang terserang dan mengurangi kelembaban kebun. Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif tembaga Kasumin 5/75 WP atau Cupravit OB 21.
2. Bercak, daun, Penyebab: jamur Cercospora sp. Gejala: daun berbercak-bercak merah kecoklatan dan di tengahnya berwarna putih. Pengendalian: dengan sanitasi kebun, memangkas daun yang terserang dan fungisida Antracol 70-WP atau Dithane M-45.
3. Kapang jelaga (Sooty mould ), Penyebab: jamur Capnodium sp. Gejala: sebagian atau seluruh permukaan atas daun tertutup oleh lapisan hitam. Pengendalian kimia dengan menyemprotkan bubuk belerang pada permukaan daun.
4. Karat merah (Red rust ), Penyebab: jamur (Cephaleuros virescens). Gejala: daun berbercak-bercak bulat berwarna coklat, permukaan atas daun berbintik-bintik lembut. Pengendalian dengan pemangkasan daun yang sakit dan sanitasi kebun serta fungisida Antracol 70 WP dan Dithane M-45.
1. Jambu Bol Harman (Jamaika)
Asal tanaman : Cipinang, Jakarta Timur, Tinggi tanaman : 8 meter, Lebar tajuk : 3 meter, Bentuk tanaman : Menjulang, kerucut, Percabangan : Melebar, Bentuk batang : Bulat, Warna batang : Coklat, Bentuk daun :Tombak, Kedudukan daun : Mendatar s/d menekuk, Panjang tangkai daun : 1 cm, Warna daun : Permukaan daun atas hijau tua agak mengkilap, permukaan daun bawah hijau muda, Warna pucuk muda : Merah kecoklatan, Bentuk bunga : Spatula, Warna mahkota bunga : Merah jambu tua, Warna benang sari : Kuning, Jumlah bunga per tandan : 3-12, Jumlah buah per tandan : 1-5, Bentuk buah : Genta tanpa lekuk pinggang, Berat buah : 250-400 gram, Warna buah masak : Merah pekat bergaris semburat putih, Permukaan buah : Licin, Warna daging buah : Putih, Rasa buah : Manis, tidak sepat/kelat, Aroma buah : Harum, Panjang buah : 9-11 cm, Diameter buah : 8-9 cm, Ketebalan daging buah : 1,5-2 cm, Kadar air daging buah : Berair, Tekstur daging buah : Berserat halus, Jumlah biji dalam buah : 0-1, Produksi per pohon/tahun : 240-320 buah pada umur 17 tahun , Ketahanan terhadap hama : Agak tahan lalat bisul (puru daun), Ketahanan terhadap penyakit :Tidak dijumpai penyakit penting, Daerah adaptasi : 50-600 m dpl.
2. Jambu Bol Gondang Manis
Asal tanaman : Desa Gondang Manis, kecamatan Bandarkedungmulyo , kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur, Umur tanaman : 25 tahun, Lebar tajuk : 5 m, Bentuk tajuk : kerucut, Tinggi tanaman : 15 m, Lingkar batang : 120 cm, Jumlah cabang utama : 7 , Jumlah cabang sekunder : 43 – 45, Bentuk penampang batang : Silindris, Warna batang : Coklat, Bentuk daun : tombak, Kedudukan daun : mendatar s/d melekuk, Ukuran daun (Panjang x Lebar) : (35-37 cm) x (15-18 cm), Ukuran anak daun (Panjang x Lebar) : (19-21 cm) x (7,5-9 cm), Ujung daun : Lancip, Panjang tangkai daun : 1,8-2,2 cm, Permukaan daun : rata dan mengkilat, Warna daun bagian atas : Hijau tua mengkilat, Warna daun bagian bawah : hijau muda, Warna pucuk daun : merah kecoklatan, Bentuk bunga : spatula, Warna mahkota bunga : merah keunguan, Warna benang sari : kuning, Jumlah bunga pertandan : 3-12, Jumlah benangsari : 180-200 tangkai, Diameter bunga mekar : 3-5 cm, Jumlah buah pertandan : 1-5, Bentuk buah : genta tanpa lekuk pinggang, Warna kulit buah masak : ungu kemerahan, Warna daging buah : putih bersih, Berat buah : 110-150 gram/buah, Panjang buah : 8,5 – 9,5 cm, Diameter buah : 5,7 – 6,5 cm, Tebal daging buah : 1,4 – 2,1 cm, Rasa buah : manis-segar sedikit asam dan tidak sepat, Aroma buah : harum, Tekstur daging buah : halus dan kenyal, Kadar air : 89,54 – 89,90 %, Kadar vit C : 31,5 –35,9 mg, Kadar asam : 0,23 – 0,25 %, Kadar gula : 7,5 – 8 o brix, Berat biji : 9,1 – 11,6 gram, Jumlah biji per buah : 1, Umur tanaman asal biji, mulai berbunga : 4-5 tahun, Lama bunga mekar sampai panen : 3,5 bulan, Produksi buah / pohon : 300-350 kg/pohon/tahun, Daya simpan pada suhu kamar : 3 hari setelah panen, Tumbuh baik pada dataran rendah, 50-100 m dpl dengan rejim kelembaban agak basah dan air tanah dangkal
3. Jambu Bol Putih Cianjur
jambu bol putih Congkili dengan potensi 1.125-1.250 kg/musim/pohon.
4. Jambu Bol Merah Cianjur
jambu bol lokal yang biasa ditanam adalah jambu bol merah Cianjur dengan potensi 80-100 kg/musim/pohon
5. Jambu Bol Jambak
Asal tanaman jambu bol di Kecamatan Kampar Timur, yaitu Jambu Jambak Kampar, Tinggi batang tanaman berkisar antara ± 8,8-12,5 m, diamater batang berkisar antara ± 16,9-37,9 cm, dan lebar tajuk ± 4,6-8,4 m. Tajuk tanaman berbentuk kerucut dan bulat melebar. Rata-rata panjang daun jambu bol berkisar antara ± 28,9-33,9 cm, lebar daun berkisar antara ± 14,9-16,8 cm, dan secara umum bentuk helaian daun jambu bol adalah berbentuk jorong. Ukuran diamater bunga berkisar antara ±1,09-1,39 cm, benang sari berjumlah ± 264-394 helai, panjang tangkai benang sari ± 0,5-3 cm, dan panjang tangkai kepala putik ± 3,5-4 cm. Buahnya berbentuk bulat dan agak lonjong, sedangkan warna kulit buah pada umumnya buah yang telah masak berwarna merah mengkilap, merah variasi warna putih, dan buah yang tua mengkal mencapai matang berwarna putih, serta memiliki kulit buah yang halus. Dengan rata-rata panjang buah berkisar antara ±4,30-5,31 cm, diameternya ± 4,15-4,88 cm, bobot buah ± 43,92-67,30 g, bobot biji ± 5,77-11,04g/buah, dan tebal daging buahnya berkisar antara ± 1,15-1,38 cm
6. Jambu Bol Simojang
Varietas baru berumur genjah adalah Si Mojang yang dapat dipanen 3 kali dalam setahun.
Ulasan
Belum ada ulasan.